Kamis, 29 Desember 2011

" LIMA SAHABAT"




Alkisah di suatu pulau kecil tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak : ada CINTA, KEKAYAAN, KECANTIKAN, KESEDIHAN, KEGEMBIRAAN dan sebagainya/
Awalnya mereka hidup  berdampingan  dengan baik dan saling melengkapi, namun suatu ketika, datanglah badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik semakin tinggi dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulaucepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.
CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenangdan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air semakin naik dan membasahi kaki CINTA. Tak lama CINTA melihat KEKAYAAN sedang menggayuh perahu.
“KEKAYAAN,.!KEKAYAAN..! TOLONG AKU..”  teriak CINTA.
Lalu apa jawab  KEKAYAAN, “Aduh…!!! Maaf CINTA, perahuku telah penuh dengan harta bendaku, aku tak dapat membawamu, nanti perahuku tenggelam. lagipula tak ada tempat lagi bagimu” kakata KEKAYAAN dan cepat-cepat menggayuh perahu pergi meninggalkan CINTA.
CINTA  sedih sekali , namun kemudian dilihatnya KEGEMBIRAAN lewat dengan perahunya.
“KEGEMBIRAAN..! tolong aku..” teriak CINTA.
Namun apa yang terjadi, KEGEMBIRAAN terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tuli tak mendengarkan teriakan CINTA. Air semakin tinggi membasahi CINTA sampai ke pinggag dan CINTA semakin panic. Tak lama lewatlah KECANTIKAN.
“KECANTIKAN..! bawalah aku bersamamu..!” teriak CINTA.
Lalu apa jawab KECANTIKAN, “wah, CINTA, kamu baah dan kotor, aku tak bisa membawamu ikut. Nantikamu mengotori perahuku yang indah ini” sahut KECANTIKAN.
CINTA sedih sekali mendengarnya. CINTA mulai menangis terisak-isak . apa kesalahanku, mengapa semua orang melupakanaku. Saat  itu lewatlah KESEDIHAN. Lalu CINTA memelas,
“Oh,.. KESEDIHAN bawalah aku bersamamu..” kata CINTA
Lalu apa kata KESEDIHAN, “ maaf, CINTA aku sedang sedih dan akuingin sendirian saja…” kata KESEDIHAN sampil terus mengayuh perahunya.
CINTA putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. CINTA terus berharap kalau dirinya dapat diselamatkan . lalu ia berdoa pada Tuhan. “ oh.. Tuhan tolonglah aku, apa jadinya dunia tanpa aku, tanpa CINTA?
Pada saat kritis itulah terdengar suara, “ CINTA …! Mari naik ke perahuku.!”
CINTA menoleh kea rah itu dan melihat seorang tua reyot berjanggut putih panjan sedang mengayuh perahunya. Lalu CINTA cepat-cepat naik keperahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Kemudian di pulau terdekat orang itu menurunkan CINTA dan segera pergi lagi.
Pada saat itu CINTA barulah sadar, bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang baik hati menyelamatkannya itu. CINTA segera menanyakannya pada seorang penduduk tua pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu?
“oh.. orang tua tadi? Dia adalah “WAKTU”, kata orang itu.
Lalu CINTA bertanya “tapi mengapa ia menyelamatkanku? Sya tak mengenalnya bahkan  teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku” Tanya CINTA heran.
“sebab” kata orang itu, “ hanya “WAKTU” lah yang tahu berapa nilainya harga sebuah CINTA  itu…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar